Belajar Banjari dengan Harmoni Canda, Ibadah, dan Silaturahmi di Masjid Hidayatul Quran Al Karim
MOJOKERTO (19/10)– Siapa bilang kesenian Banjari hanya milik anak-anak dan remaja? Pemandangan unik terlihat di Masjid Hidayatul Quran Al Karim, Perumahan Griya Permata Meri, pada Ahad, 19 Oktober 2025.
Di masjid ini, sekelompok bapak-bapak tampak bersemangat menabuh rebana, melantunkan selawat, dan belajar teknik dasar kesenian Banjari dengan penuh keceriaan.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat melestarikan budaya Islamiyah tak mengenal usia. Di bawah komando Ustadz Sutono, selaku bidang Peribadatan, latihan Banjari berlangsung dalam suasana hangat dan akrab. Gelak tawa sesekali pecah di sela-sela latihan ketika salah satu peserta terlambat menepuk rebana atau salah masuk irama, namun semua disambut dengan senyum dan semangat kebersamaan.
Dengan telaten, para pelatih memberikan bimbingan dan instruksi kepada para peserta yang sebagian besar baru pertama kali belajar Banjari. “Selain menambah semangat beribadah, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antarjamaah,” ujar salah satu peserta.
Suasana latihan semakin semarak dengan suguhan sederhana: jagung manis rebus, pisang godog, dan air mineral yang disediakan panitia. Kegiatan penuh makna ini bukan sekadar latihan musik islami, melainkan bentuk nyata cinta budaya dan semangat kebersamaan di tengah masyarakat. Dari rebana yang ditabuh para bapak, lahir harmoni yang menumbuhkan ukhuwah dan memperkaya nuansa islami di lingkungan masjid.
(aag)





